sekarang kita

Kapan lagi waktu yang sahih selain saat ini untuk berterima kasih dan sungguh mensyukuri,
bahwa tidak semua sejodoh sanggup melangkah berdua beriringan memekarkan nafsu bersama,
berselaras akal, rasa, dan kekayaan sukma.
Bahkan bentangan jarak jasmani kian meneguhkan,
karena terpisah bukan berarti hilang arah dan tujuan ketika satu hati sudah kukuh ditambatkan.

ketidakpastian

Aku berusaha menemukan seribu alasan untuk tidak menyukaimu,
atau bahkan hanya beberapa saja untuk bisa melupakanmu.

Namun tampaknya sampai butiran salju menjejak kota jakarta,
mungkin hanya satu yang bisa diutarakan sang logika.

Kamu tidak memilikiku dalam hatimu.
Kalaupun ya, partikelnya terlalu kecil tuk dimaknai.

Sesederhana itu, satu-satunya kelemahanmu,
dan bisa jadi itulah alasan terkuatku untuk beranjak pergi.