Apa yang tidak bisa kembali?
Waktu
Perasaan
Kepercayaan
Seiring waktu, kita belajar dengan pilihan yang kita miliki. Jatuh cinta tidak pernah suatu keputusan, akan tetapi suatu kesempatan. Dan keluar dari cinta, atau bangkit menuju kenyataan akan tiada cinta thdp sesuatu/seseorang tidak pernah suatu kesempatan, akan tetapi SELALU merupakan keputusan.
Apa yang bisa datang kembali?
Kesempatan
Siapa yang lebih esa daripada Tuhan? Siapa yang bisa menganugerahkan suatu rasa yang luar biasa kepada kita manusia? Siapa yang bisa mengubah jalan hidup ataupun bahkan suatu rasa seperti membalikkan telapak tangan? Hanya Tuhan.
Kesempatan apa yang Anda minta dari-Nya?
There's no such thing as free lunch. Believe me.
Anda ingin sabar? Anda ingin berhasil? Anda ingin hubungan yang baik? Anda ingin kaya untuk dpt memberi?
Tuhan memberikan KESEMPATAN itu. Bukan hal tersebut bulat-bulat, seperti suguhan di atas piring emas.
How do we get it?
Kita menginginkan sesuatu dari alam (baca : dari Tuhan), dengan semua LAW OF ATTRACTION yang kita ketahui, berfikir positif, berlaku seakan-akan hal tsbt sudah mutlak. Tapi sudahkah kita mengeluarkan "biaya" yang harus kita keluarkan untuk mendapatkannya?
Alam semesta dan semua di sekitar kita adalah sebuah toko SUPER, toko milik Tuhan. Kita bisa memilih apa saja yang kita mau dan kita bisa meminta kepada-Nya. Akan tetapi kita tidak bisa memiliki semuanya, di saat yang bersamaan. Kita pun harus mengeluarkan effort, pengorbanan, dan bbrp hal lainnya yang disebut sebagai "biaya".
Maaf, uang tidak berlaku disini. Yang ada hanyalah barter, dan semuanya dibungkus dengan niatan baik dan doa.
Setelah Anda BERHASIL, lalu apa?
Temanku berkata, atau menghimbau lebih tepatnya...
sudahkah Anda bersedekah hari ini? Sedekah dapat menghindarkan bencana/ kesialan.
Tindakan tersebut, bersedekah...haruskah, kita lakukan karena menghindari sesuatu?
Temanku yang lain, menyumbangkan sekitar 20% dr pendapatan band-nya, selalu untuk amal. Begitulah manajemen Tuhan katanya, tidak dimengerti tapi selalu mendatangkan hal baik.
Saya lebih setuju dengan yang satu ini, bersedekah untuk hal baik, untuk menabung pahala di atas, bukan sekedar untuk menghindarkan diri dari segala macam penipuan, bahkan kesialan.
Safir Senduk berkata, tangan kiri berhemat, tangan kanan bersedekah.
Hukum Tuhan berkata, tangan yang satu memberi, tangan yang lain tidak usah tahu.
Menurut Anda bagaimana? =)
No comments:
Post a Comment