bunda tersayang

Tulisan ini ditujukan bagi bunda2 yang sering berkata,"aku telah mengandungmu selama 9 bulan..inikah balasannya?". Wahai para bunda terkasih, itulah pilihanmu. Adalah keinginanmu untuk mengandung benih pria yang dikasihi dan melindunginya dalam rahimmu selama 9 bulan. Kemungkinan hanya dua saat kalian melahirkan kami, dan puji syukur kami sampai saat ini masih mempunyai kalian. Tidak terbayangkan betapa besar pengorbanan dan jasa kalian pada kami, hingga sekarang kami bisa berdikari dan bahkan (maafkan, bunda) mampu berjalan sendiri.

Sering pada saat kami melakukan sesuatu yang tidak kalian sukai, kalian mengatakan hal-hal yang membuat kami berhutang budi dan tidak tega meninggalkan kalian. Sungguh, sampai matipun kami tidak bisa membalas jasa kalian, tapi kami telah berusaha sekuat tenaga. Jadi tolong, jangan perlakukan kami seperti kalian perlakukan saklar lampu. Kami selalu diberi dua pilihan, ikuti kehendak kalian dan kami adalah anak baik. Atau sebaliknya, dan kami adalah anak durhaka yang menggiring kalian cepat2 ke surga.

Ingatlah bahwa Allah sendiri mengatakan bahwa pada orang yang telah siap lahir dan batin, kepadanyalah dipercayakan anak yang jauh lebih berharga dari apapun. Allah mempercayakan kami semua untuk kalian bimbing dan kalian lepas suatu hari nanti. Itu menandakan hidup kami ini bukan milik kalian. Hidup kami ini adalah milik kami, dan terutama dimiliki oleh Allah. Kalian, bunda tersayang adalah sarana termulia yang melalui kalianlah kami ini bisa mengecap dunia.

Tapi tolong, jangan paksa kami untuk mengikuti semua keinginan kalian. Lalu bila kami tidak mau maka kalian mengungkit-ungkit 9 bulan yang kalian lalui untuk kami. Bunda, aku hargai pendapatmu. Bunda adalah orang pertama yang aku dengar nasehatnya untuk semua hal. Dan aku yakin 100% bahwa Allah menyukai anak yang patuh pada bundanya. Tapi bunda, maafkan aku bila aku tidak sependapat denganmu. Bila aku memilih jalan lain untuk hidupku. Hormatku akan selalu untukmu, tapi biarlah aku memilih suatu hal dan bertanggung jawab 

No comments:

Post a Comment