Memilih pasangan hidup adalah bagian dari pilihan hidup. Memilih jalan hidup adalah bagian dari pilihan hidup. Bahkan memilih pekerjaan adalah bagian dari pilihan hidup. Semua adalah titik-titik yang bila disambungkan akan menjadi sebuah garis pendek, dan panjang.
Terkadang kita berbuat kesalahan, walau kita berusaha melakukan yang terbaik dan sudah berdoa mudah-mudahan hal itu adalah yang terbaik. Kita bisa terus bergulat dalam kesalahan itu dan berharap kita bisa berubah, inti diri kita, hal yang disebut-sebut orang "people don't change, they just shift". Kita bisa berusaha dan berdoa.
Tapi pada akhirnya, apa yang terjadi bila hati terus berkata tidak? Mungkin kita kurang pasrah, mungkin kita kurang sabar, mungkin...waktunya belum menurut waktu Tuhan.
Ah, menyebut Tuhan adalah sebuah tangkisan yang paling hebat. Sebagaimana para atheis menyebut kaum beragama adalah penakut, harus mengandalkan sesuatu yang HEBAT lebih hebat dan TIDAK DIPAHAMI, untuk menjalani hidup. Kepentok, susah, gagal, selalu mendapat siraman rohani dengan berdoa. Sesuatu yang tidak bisa dilihat, hanya dirasa (atau dirasa-rasane) dalam hati.
But the point is, we have to try all the things. Semua jalan, semua cara, semua sampai titik darah penghabisan. Dan hari ini saya akan mengambil keputusan yang saya yakin sangat tidak mudah, tapi terbaik untuk bersama. May God be with me, even I know all I deserve is His pity.
No comments:
Post a Comment