Pujian tertinggi dariku

Priaku yang luar biasa,
memang terkadang aku rindu akan megah itu,
ricuh tentang aku yang banyak dilontarkan orang,
sedangkan darimu, sungguh kau sangat hemat pujian.

Tapi aku tahu, dan aku mensyukurinya,
bukan karna benar hubungan linier waktu dan kuantitas,
sungguh aku takkan pernah bosan dengan lafalmu,
apapun itu, kapanpun itu, bagaimanapun itu,
semua indah, karna berasal darimu.

Aku mensyukurinya karna kau,
tidak mematrikan baja pada telinga kanan dan kiri,
kau biarkan bara panas menjalar,
pelan-pelan hingga alirkan kesejukan,
dan cairkan kebekuan hati terdalam.

Aku dengan pujian tertinggi mampu berkata,
priaku tumbuh kembang denganku,
dan aku tak sekedar bahagiakanmu.

No comments:

Post a Comment